DOKUMENTASI UKK KONFIGURASI LINUX
1. Pertama kita akan membuat sebuah
Server dengan spesifikasi berikut.
1. Nama Mesin = Ujian TKJ
2. OS =
Linux Debian 10 CLI
3. RAM = 1024
MB
4. HDD = 10
GB
5. Adapter = Host
Only
6. IP Server =
192.168.9.254/24
7. IP Komp.Host = 192.168.9.1/24
2.
Konfigurasi Network Adapter Debian, mengubah Alamat IP Host-Only Adapter sesuai
dengan soal ujian. Dengan cara Klik File/Berkas > Host Network
Manager/Manager Jaringan Host.
3. Atur
alamat IP sesuai dengan soal ujian, IP 192.168.9.1/24, jangan lupa uncentang DHCP
Server, kemudian terapkan dan tutup.
4. Lalu
kita akan membuat mesin virtual dengan nama “Ujian TKJ” dengan tipe Linux
dan versi Debian (64-bit).
5. Untuk
ukuran memori yang digunakan adalah 1024
MB.
6. Pilih
“Buat hard disk virtual sekarang”,
untuk membuat harddisk virtual.
7. Pilih
VDI (Virtual Disk Image).
8. Pilih
“Dialokasikan secara dinamik”
9. Buat
Harddisk sebesar 10 GB.
10. VM
Debian berhasil dibuat, selanjutnya klik “Pengaturan”.
11. Selanjutnya masuk ke bagian “Penyimpanan”.
12. Lalu
klik di Bagian “Pengendali:IDE” >
“Kosong” dan Klik icon disk >
pilih file disk.
13. Pilih file iso Debian.
14. Lalu klik pada bagian “Jaringan”.
15. Pada bagian Adaptor 1, terpasang pada: “Adaptopr Hanya-host” > Nama: VirtualBox Host-Only Ethernet Adapter, lalu klik ok.
16. Klik “Mulai” untuk menjalankan VM Debian dan Melakukan Instalasi.
17. Pilih “install”.
18. Pilih Bahasa yang digunakan, disini saya memilih Indonesia, lalu enter.
19. Lalu pilih Country/Negara kita.
20. Layout/tombol
keyboard, pilih American English.
21. Dikarenakan pengangturan DHCP nya dimatikan, kita akan mengkonfigurasi IP secara manual.
22. Pilih Atur Jaringan secara manual.
23. masukkan
ip sesuai dengan soal diatas.
24. Kita
akan membuat sebuah server dengan IP server sebagai gateway.
25.
Alamat IP dan DNS akan kita samakan agar tidak bingung saat mengkonfigurasinya.
26.
Untuk nama host/hostname kita isi dengan “rafiTKJ”.
27. Nama
domain yang akan digunakan adalah “ujiantkjrafi.net”
28.
Masukkan kata sandi root bisa berisi kombinasi huruf, angka dan tanda baca,
namun saya menggunakan angka 1 saja
untuk memudahkan konfigurasinya.
29. Lalu masukkan ulang kata sandi untuk verifikasi.
30. Masukkan
nama lengkap pengguna.
31. Masukkan nama akun sebaiknya dimulai dengan huruf kecil yang diikuti dengan kombinasi angka.
32. Masukkan sandi yang digunakan untuk user.
33.
Masukkan sandi sekali lagi untuk verifikasi.
34. Pilih zona waktu.
35. Lalu lakukan partisi, bisa secara otomatis atau manual .Untuk partisi secara otomatis, kita pilih Terpadu – gunakan seluruh harddisk.
36. Pilih harddisk tadi.
37. Pilih “Semua berkas di satu partisi (disarankan untuk pemula)”
38. Pilih “Selesai mempartisi dan tulis perubahan-perubahaNnya ke hard disk”
39. Tuliskan perubahan yang terjadi pada hard disk? Pilih Ya
40. Pindai cd atau dvd lainnya? Kita pilih Tidak.
41. Gunakan suatu jaringan cermin (mirror)? Pilih Tidak.
42. Berpartisipasi dalam Survey penggunaan Paket Debian? Pilih Tidak.
43. Selanjutnya pilih paket apa saja yang mau di install, untuk server yang berbasis CLI centang print server dan standard system utilities.
44. Memasang boot loader GRUB pada master boot record? Pilih Ya.
45. Pilih /dev/sda atau harddisk yang di install debian tadi
46.
Instalasi telah berhasil, terakhir ada perintah reboot pilih Continue.
47. Setelah reboot, maka akan muncul tampilan
login debian. Coba login dengan user root, jika berhasil maka tampilannya akan
seperti dibawah ini.
48. Setelah login sebagai root, ketikkan perintah “nano /etc/network/interfaces” untuk masuk ke konfigurasi alamat IP Debian. Setelah masuk ke konfigurasi alamat IP Debian. Untuk alamat IP Debian, bisa di atur sesuai keinginan. Contohnya seperti gambar dibawah ini.
49. Jika alamat IPnya sudah benar dengan apa yang telah kita masukkan sebelumnya, kita berlanjut ke proses pengalamatan IP pada komputer Client (saya menggunakan Windows 8). Untuk cara konfigurasinya, pergi ke Control Panel > Network and Internet > Network Connections > Klik 2x Pada Adapter VirtualBox Host-only Network . lihat gambar dibawah ini.
Jika sudah masuk pada jendela seperti gambar diatas, klik “Properties” dan akan muncul jendela seperti ini.
50. Lalu kita berlanjut ke pengecekan koneksi antara server dengan client. Caranya, kita buka “Command Prompt” dari Windows lalu ketikkan “ping 192.168.9.254” kita menggunakan IP itu karena IP yang ditulis tersebut adalah IP dari Server (192.168.9.254). Jika berhasil maka akan ada keterangan TTL.
51.
Selanjutnya kita membutuhkan aplikasi apache2 untuk membuat web server
dengan ketikkan perintah “apt-get install apache2”.
dan jangan lupa untuk pastikan terlebih dahulu repository mengarah ke DVD binary 1 dengan cara masukkan DVD binary 1 yaitu pilih icon cd yang berada di bagian bawah kanan.
Setelah
menemukan icon cd tersebut kemudian klik kanan dan masukkan DVD Debian binary
1. Jika ada notifikasi , klik saja Force
Unmount.
52. Dikarenakan Preferred DNS server menggunakan ip yang sudah kita setting tadi “192.168.9.254”. Maka langsung saja kita ke browser seperti chrome untuk melihat page default apachenya.
53. Lalu masuk kembali ke mesin Virtual Box dan masuk ke directory html dengan ketikkan “cd /var/www/html”. Dan ketik “ls” untuk melihat isi file directory html.
Lalu hapus file index html dengan ketik perintah “rm index.html” dan buat ulang file baru index html dengan ketik perintah “nano index.html”. Dan ketik code html di dalam file index.html seperti gambar dibawah ini.
Kemudian save file dengan
ketik ctrl + o enter dan keluar file nano ctrl + x, dan restart dengan perintah "/etc/init.d/apache2 restart" lalu kembali
ke browser dan ketikkan alamat ip DNS (192.168.9.254).
55. Sebelum kita mengkonfigurasi DNS SERVER dengan aplikasi bind 9, kita harus terlebih dahulu scan cd rom 2, dengan ketikkan “apt-cdrom add”, sambil memasukkan cd/dvd 2
54. Untuk mengkonfigurasi
DNS SERVER kita membutuhkan aplikasi bind 9, install bind9 dengan
perintah “apt-get install bind9 dnsutils” dengan memasukkan dvd 2 terlebih dahulu
dan dilanjutkan dengan dvd 1 seperti dibawah ini.
Setelah bind9 terinstall,
selanjutnya adalah menentukan ip, dan domain yang digunakan pada debian server,
saya menggunakan IP 192.168.9.254,dan domain ujiantkjrafi.net membuat
konfigurasi db.local, dan db.127, dikonfigurasi
ini db.local saya beri nama db.rafi, dan
untuk db.127 saya beri nama db.254.
Masuk ke dalam directory
bind dengan ketikkan perintah “cd /etc/bind”. Lalu copy template
file konfigurasi db.local dan db.127. template
file db.local ada di file /etc/bind/db.local,
sedangkan untuk db.127 ada pada file /etc/bind/db.127,
copy file kedua tersebut dengan ketik “cp”
cp
db.127 db.254
cp
db.local db.rafi
55. Jadi file yang akan
di konfigursi ada 5 file yaitu db.254, db.rafi, named.conf local,
named.conf.options, dan resolv.conf (file ini ada di directory /etc/bind)
Konfigurasi file db.254
dengan ketikkan perintah “nano db.254”.
Konfigurasi file db.rafi dengan ketikkan perintah “nano db.rafi”.
Konfigurasi file named.conf.local
dengan ketikkan perintah “nano named.conf.local”.
Konfigurasi file named.conf.options
dengan ketikkan perintah “nano named.conf.options”.
Terakhir konfigurasi file
resolv.conf yang ada di directory /etc dengan ketikkan perintah “nano
/etc/ resolv.conf”
56. Setelah selesai dikonfigurasi semua file, restart bind9 dan dengan ketikkan perintah “/etc/init.d/bind9 restart”. Lalu Lakukan pengujian dns server menggunakan nslookup.
57. Tahap terakhir lakukan pengujian di browser. Buka browser dan ketikkan nama domain seperti gambar dibawah ini.
192.168.9.254
ujiantkjrafi.net
www.ujiantkjrafi.net
58. Konfigurasi File Sharing, Kali ini kita akan membuat sebuah file sharing dengan menggunakan software samba. Apa itu samba? Secara singkat samba merupakan software file sharing yang didasarkan pada protokol SMB yang biasa digunakan di sistem Operasi Windows. Samba adalah file sharing yang tepat jika client kita terdiri dari berbagai macam sistem operasi. Kali ini kita gunakan server debian sebagai server samba, dan untuk client kita gunakan Windows.
59.
Install samba dengan ketikkan perintah apt-get install samba. Jika ada pertanyaan “y/n” klik “y” kemudian
enter, namun jangan lupa untuk memasukkan dvd 1 dan dilanjutkan dengan dvd 2.
Ubah
smb.conf agar menggunakan setelan WINS dari DHCP? Pilih Tidak.
60.
Untuk Konfigurasi
Samba edit file dengan ketikkan
perintah “nano /etc/samba/smb.conf”, lalu
geser ke paling bawah dan tambahkan konfigurasi seperti dibawah ini.
61. Lalu
kita akan membuat folder dan setting permission/hak akses. Dengan perintah
seperti dibawah ini.
62. Membuat
user baru dan memasukkan ke group tkj.
Group ‘tkj’
does not exist, disini kita belum menambahkan group tkj, jadi untuk menambahkan
group tkj ketik perintah “nano /etc/group”, geser ke paling bawah dan tambahkan
konfigurasi berikut.
Setelah selesai
membuat user dan menambahkan group tkj, restart samba dengan ketik perintah “systemctl
restart smbd”
63. Kita akan
membuat sebuah file txt sederhana di directory “/home/rafi” yang telah kita
buat tadi.
64. Selanjutnya bisa kita cek pada komputer client. akses file sharing dari server dengan tekan tombol windows+R, kemudian masukkan ip server (192.168.9.254).
Nanti akan
muncul dialog untuk memasukkan user, masukkan user rafi
File txt
yang kita buat tadi bisa dibaca.